Baterai diklaim menjadi salah satu penghambat dalam pengaplikasian kendaraan listrik di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Budi Karya, Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Ia pun mengatakan bahwa pihaknya telah meminta para pelaku industri untuk mencari solusi.
“Kendaraan listrik itu ada dua masalah. Masalah pertama adalah baterainya yang berat dan harganya pun masih mahal. Kami memang meminta para pelaku industri untuk berinovasi untuk mencari baterai lebih murah,” tuturnya.
Tak hanya itu, Ia juga menyoroti terkait jarak tempuh kendaraan listrik yang dinilai masih sangat pendek. Ia berharap kendaraan listrik di Indonesia telah memiliki baterai yang kapasitasnya lebih besar sehingga mampu menempuh jarak lebih jauh.
“Sekarang ini jelajahnya cuma segitu saja. Kalau ada sebuah solusi dari sini maka aplikasi (pelaksanaan kendaraan listrik) akan lebih cepat,” tambahnya kemudian.
Ia pun menegaskan bahwa payung hukum terkait kendaraan listrik pun saat ini sudah mulai rampung dan siap ditandatangani.
“Regulasi sudah oke, tinggal closing saja,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah APM juga sudah melakukan beberapa langkah untuk mendukung keberlangsungan kendaraan listrik di Indonesia. Sebut saja Mitsubishi dan BMW yang telah menyerahkan fasilitas pengisian daya.
Keduanya menyumbangkan masing-masing satu dari empat unit fasilitas pengisian daya mobil listrik yang terdapat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 31.129.02, Kuningan, Jakarta Selatan. Penyerahan tersebut merupakan pilot project Green Energy Station (GES).
Sembodo RENTCAR melayani rental mobil untuk perseorangan maupun perusahaan. Mobil-mobil seperti Alphard, Innova serta Mini Bus Hiace untuk Pariwisata juga tersedia.
Menyewa bus bisa jadi menakutkan jika Anda belum pernah memesannya sebelumnya. Apa perbedaan antara minibus dan bus pariwisata?…
Read More