Meski sebelumnya santer dikabarkan akan meluncurkan versi terbaru dari Multi Purpose Vehicle (MPV) Nissan Grand Livina, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) ternyata tak menjadwalkannya tahun ini. Tren pasar yang mengarah ke varian Sport Utility Vehicle (SUV) atau crossover dan belum pulih dari krisis menjadi pertimbangannya.
“Tahun ini trennya ke model SUV atau crossover. Sedangkan pasar masih belum menunjukan arah membaik atau meningkat. Jadi, sepertinya pilihan Nissan ya menggenjot SUV atau crossover yang sudah ada. Itu lebih rasional,” tutur seorang sumber di Nissan saat dihubungi Dapurpacu, Selasa (15/3).
Terlebih, lanjut sumber yang tak mau disebut jatidirinya itu, sepanjang tahun 2015 lalu, penjualan Grand Livina anjlok 24 persen. Sementara SUV Nissan X-Trail justeru melonjak 87 persen.
“Jadi, kalau dilihat dari strategi penataan produk ke pasar ya bisa dilihat sendirilah, SUV yang berpeluang. Meski tak harus model baru ya. Karena (Nissan) X-Trail yang ada sekarang kan masih baru juga,” paparnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh Dapurpacu menunjukan, penjualan Nissan sepanjang tahun 2015 lalu sebanyak 25.108 unit. Penjualan itu melorot 24 persen dibanding penjualan tahun 2014 yang sebanyak 33.286 unit.
Sementara, penjualan Nissan Grand Livina sebanyak 8.283 unit. Meski masih tercatat sebagai model Nissan terlaris, tapi penjualan itu merosot 47 persen dibanding penjualan tahun sebelumnya yang sebanyak 15.716 unit.
Sedangkan di waktu yang sama NMI melego Nissan X-Trail sebanyak 7.705 unit atau melonjak 87 persen dibanding penjualan 2014 yang sebanyak 4.112 unit. Adapun penjualan citycar Nissan March susut hingga 25 persen atau hanya 4.564 unit.
General Manager Marketing Strategy & Product Planning NMI, Budi Nur Mukmin menegaskan pihaknya tidak memiliki jadwal untuk meluncurkan Nissan Grand Livina versi anyar atau bahkan model baru lainnya. “Jujur seratus persen, saya katakan tahun ini kami tidak memiliki rencana atau jadwal apapun untuk peluncuran model atau versi baru,” kata dia.
Menurutnya, meski NMI telah mematok target penjualan tahun ini naik 10 persen tetapi hal itu bukan berarti meluncurkan model versi baru ataupun facelift. “Kenaikan penjualan bukan berarti hanya dari peluncuran model baru. Dengan model yang sudah ada pun kita bisa genjot. Caranya dengan layanan dan program penjualan yang bagus dan menarik. Kita optimistis itu,” paparnya kepada Dapurpacu.
Budi juga tak menampik tren pasar tahun ini mengarah ke SUV meski model MPV juga masih memiliki magnet daya tarik yang besar bagi konsumen di Indonesia. Jika tahun lalu penjualan model MPV-nya menurun, lanjutnya, hal itu tak terlepas dari kondisi pasar yang lesu. “Ya semuanyalah (SUV dan MPV) kita genjot,” ucapnya.
Mobil-mobil kami di dukung oleh tenaga kerja yang profesional, sehingga kami yakin permasalahan transportasi yang dialami konsumen untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan dan kepuasan dalam berkendara dapat terjawab oleh rental mobil Kami.
Menyewa bus bisa jadi menakutkan jika Anda belum pernah memesannya sebelumnya. Apa perbedaan antara minibus dan bus pariwisata?…
Read More