Setelah memakan waktu pengembangan bertahun-tahun, mobil listrik besutan mahasiswa ITS Surabaya memasuki fase pengujian.
Agus Puji Prasetyono, Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengatakan lima komponen kunci dari mobil listrik sudah bisa dibuat oleh anak bangsa.
Ditemui Liputan6.com di Kantor Kemenristekdikti ia menjelaskan komponen tersebut adalah baterai, motor listrik, bodi dan sasis, elektronik kontrol, serta sistem manajemen dan pengisian baterai.
"Lima aspek kunci itu sudah kita kuasai dengan TRL (technology readyness level) tingkat 7-8," kata Agus.
Lebih lanjut, pengembangan mobil listrik di Indonesia saat ini pada proses hilirisasi teknologi. Di tingkat laboratorium mobil listrik yang digarap lima universitas di Indonesia cukup memuaskan.
"Tingkatan TRL perlu ditingkatkan menjadi skala 9 untuk diuji lapangan," ia menambahkan.
Menyoal apakah hasil pengembangan mobil listrik ini bisa masuk dapur produksi, Agus mengatakan perlu ada sinergi dari sejumlah pihak.
"Harus ada kerjasama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan. Sementara Kementerian Risetdikti mendorong pengembangan dan teknologi mobil listrik yang akan digunakan," katanya. Di luar itu perlu sinergi dengan industri agar mobil listrik ini bisa diproduksi secara massal.
"Kalau kita sudah ciptakan prototipe IRL-nya tinggi dan full rate production baru kita ciptakan yang siap diproduksi secara massal," tutur dia.
Mobil-mobil kami di dukung oleh tenaga kerja yang profesional, sehingga kami yakin permasalahan transportasi yang dialami konsumen untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan dan kepuasan dalam berkendara dapat terjawab oleh rental mobil Kami.