Setiap kali ada atau bakal muncul MPV baru kerap diberi judul “Calon Pembunuh Avanza” atau “Avanza Killers”. Judul berita ini kembali menghangat ketika Mitsubishi merilis photo-photo calon MPV barunya. Tapi kok tidak begitu ya saat peluncuran Wuling? Wah, pilih kasih nih.
Kenapa ya setiap ada MPV-MPV baru itu sering ditulis sebagai “calon pembunuh” Avanza? Siap hentikan dominasi Avanza? Pesaing kuat Avanza?
Duet Avanza-Xenia pertama kali hadir di tahun 2004. Bisa muat barang banyak, penumpang 7 orang, irit, andal, harga terjangkau. Inilah yang membuat Avanza-Xenia tidak butuh lama menjadi primadona konsumen. Saudara, teman, tetangga, kerabat, perusahaan, semua memakainya. Maka terbitlah ungkapan “mobil sejuta umat”.
Sejak pertama diluncurkan hingga April 2013, penjualan Toyota Avanza tembus 1 juta unit sebanyak 1.133.203 unit, yakni 963.373 unit di pasar domestik dan 169.830 unit di pasar mancanegara. Toyota mencatat penjualan tertingginya, yakni tahun 2012 sebanyak 192.146 unit.
Pencapaian angka penjualan lebih dari satu juta unit dalam kurun waktu di bawah sepuluh tahun, mengantarkan Avanza masuk ke dalam catatan buku Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Pantas kalau Avanza diberi gelar “Raja Low/Small MPV Indonesia” bahkan mengalahkan saudaranya sendiri Xenia.
Tak heran jika Suzuki, Honda, Nissan, General Motors, Mazda, ikut bermain di kelasnya Avanza-Xenia. Siapa yang tak tergiur bisa jualan ribuan unit sebulan? Siapa yang tak ingin merebut kue penjualan Avanza-Xenia yang sudah dinikmati bertahun-tahun? Paling tidak bisa dapat cipratannya. Syukur-syukur bisa “membunuh” keduanya?
Suzuki lantas membangun pabrik baru di kawasan Cikarang untuk bisa merakit Suzuki Ertiga hingga 106 ribu unit per tahun. Honda juga membuat pabrik baru di Karawang untuk memproduksi 80.000 unit Mobilio setahun. Kemudian GM menanam investasi sebesar USD 150 juta untuk merakit Chevrolet Spin dengan kapasitas produksi 40.ooo unit setahun. Pada tahun 2007 Nissan juga merilis Grand Livina dan Evalia. Mazda juga ikutan dengan me-rebadged Suzuki Ertiga.
Pada awalnya penjualan Avanza-Xenia melorot karena konsumen lari ke toko sebelah yang menawarkan desain dan teknologi baru. Namun sesudah melewati “bulan madu” sebuah produk baru, penjualan kedua produk ini kembali ke singgasana. “Saya banting tulang jualan Toyota Sienta. Tapi orang-orang tetap belinya Avanza,” ujar seorang sales Toyota.
Yang terjadi kemudian adalah justru lawan-lawannya yang rontok. Chevrolet Spin dan Mazda VX-1 akhirnya “terbunuh” dengan sendirinya. Ertiga, Mobilio, Grand Livina hingga kini masih bertahan meski penjualannya tak sebanyak pada awal-awal peluncurannya.
Kini hadir MPV baru Wuling asal Cina dan MPV Mitsubishi. Keduanya juga sama-sama membuat pabrik baru yang saling berdekatan, malah satu komplek dengan Suzuki Ertiga di kawasan Cikarang. Keduanya juga sama-sama disebut sebagai “calon pembunuh Avanza” yang baru.
Data wholesales Gaikindo Januari-Mei 2017 mencatat, penjualan Avanza masih bertahan di posisi pertama sebanyak 56.484 unit, disusul kemudian oleh Mobilio 21.771 unit, Xenia 16.882 unit, Ertiga 15.182 unit, Luxio 1.937 unit, APV 1.808 unit dan Evalia 15 unit.
Secara angka Avanza memang sudah turun tidak seperti sewaktu bermain sendirian. Pangsa pasarnya juga drop karena banyak pemain. Kue yang dimiliki Avanza juga sudah banyak digerogoti lawan-lawannya. Kayaknya gerogotan itu akan semakin banyak ketika Wuling dan MPV Mitsubsihi resmi dipasarkan yang juga mengusung “mobil keluarga 7 penumpang”. Inilah mungkin yang dimaksud ingin “membunuh” Avanza karena ingin memperebutkan kue di tangannya.
Dengan semakin banyak lawan, akankah Avanza dan Xenia akan benar-benar “terbunuh”? Punya peluru apa Wuling dan MPV Mitsubishi Expander?
Atau justru Ertiga, Mobilio, Livina, APV, Evalia, yang bakal “terbunuh” dengan hadirnya Wuling dan MPV Mitsubishi?
Mobil-mobil kami di dukung oleh tenaga kerja yang profesional, sehingga kami yakin permasalahan transportasi yang dialami konsumen untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan dan kepuasan dalam berkendara dapat terjawab oleh rental mobil Kami.